
JEKTVNEWS.COM- Akun media sosial resmi milik Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) sempat mengalami gangguan serius setelah diduga diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kejadian ini mencuat ke publik setelah akun tersebut memunculkan sejumlah unggahan yang tak lazim, termasuk promosi judi online dan pernyataan kontroversial mengenai ijazah salah satu tokoh publik.
BACA JUGA:Kemendagri Siap Terapkan E-Voting di Pilkades, Perludem Usul Hapus Ambang Batas Cakada
Komisioner KPU RI, Idham Kholik, mengonfirmasi bahwa akun resmi tersebut sempat dikuasai oleh pihak luar. Namun, ia menyatakan bahwa akun tersebut kini telah berhasil dipulihkan dan seluruh konten bermasalah yang sempat terunggah kini sudah dihapus. Dalam keterangannya pada Rabu (21/5), Idham menyampaikan bahwa pihak Humas KPU telah mengambil tindakan cepat untuk menurunkan unggahan yang mencurigakan dari akun tersebut.
“Kalau konten sudah bisa di-takedown oleh humas KPU berarti kan sudah enggak ada masalah,” ujar Idham melalui sambungan telepon. Meskipun demikian, ia juga menambahkan bahwa pihak Humas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara rinci bagaimana insiden peretasan ini bisa terjadi.
Insiden ini pertama kali terdeteksi sekitar pukul 02.10 WIB, ketika akun X KPU mengunggah pernyataan yang menggelitik perhatian publik, yakni "INDONESIA BAKAL GELAP SEPENUHNYA". Unggahan ini langsung menimbulkan kekhawatiran dari warganet dan memunculkan spekulasi bahwa akun tersebut telah disusupi.
Lebih lanjut, dalam kurun waktu hingga pukul 08.30 WIB, tercatat ada lima unggahan yang mencurigakan dan diduga bukan berasal dari admin resmi KPU. Salah satu unggahan bahkan mempromosikan situs judi online dengan menyebutkan nama website yang tidak terkait sama sekali dengan tugas dan fungsi lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
BACA JUGA:25 Ribu Driver Ojol Gelar Aksi Nasional di Jakarta, Layanan Dihentikan Seharian Penuh
Salah satu unggahan yang menjadi perhatian publik menyampaikan narasi yang menyangkut isu ijazah tokoh publik, dengan kalimat provokatif yang menyarankan publik untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut dan malah bermain judi di situs yang disebutkan. “Kalian jangan meributkan tentang ijazah, saya membenarkan itu dan juga anggota komisioner KPU, daripada kalian meributkan hal yang seperti itu mending kalian bermain di website MAHAZEUS,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang telah dihapus.
Sebelum kejadian peretasan tersebut, sekitar 11 jam sebelumnya, akun resmi KPU RI masih berfungsi normal dengan mengunggah agenda kehadiran lembaga tersebut dalam sidang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar di Mahkamah Konstitusi. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang mengindikasikan akan adanya gangguan.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya penguatan sistem keamanan siber, terutama pada akun media sosial milik lembaga negara yang memiliki peran vital dalam proses demokrasi. Publik mengharapkan agar insiden seperti ini tidak terulang kembali, apalagi mengingat KPU merupakan lembaga strategis yang akan sangat aktif menjelang proses pemilu atau pemungutan suara ulang.
Hingga saat ini, KPU belum memberikan keterangan lebih detail mengenai siapa pelaku di balik peretasan ini ataupun bagaimana metode yang digunakan untuk mengakses akun mereka. Namun, penyelidikan internal tengah dilakukan, dan diharapkan hasilnya dapat segera disampaikan ke publik untuk menjawab berbagai spekulasi yang beredar.
Dengan pulihnya akun resmi KPU di platform X, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi-informasi yang mencurigakan, apalagi yang tidak berasal dari sumber resmi. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak akan perlunya perlindungan data dan pengawasan berlapis terhadap akun resmi instansi negara, demi menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik.