JEKTVNEWS.COM- Kunyit atau kunir adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau obat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan seperti pemakaian dalam perawatan kulit dan wajah.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean. Meskipun kunyit memiliki segudang manfaat terutama dalam penggunaan sebagai obat, kunyit juga perlu diwaspadai terkait efek samping yang dapat ditimbulkan setelah dikonsumsi.
Menurut Waghrame et al, (2017), dalam penggunaan kunyit sebagai obat oral atau obat yang dikonsumsi melalui pencernaan (mulut) diperlukan kewaspadaan atas beberapa hal yaitu sebagai berikut.
BACA JUGA:Keju, Fermentasi Susu yang Lezat, Juga Sehat
Karsinogenesis, mutagenesis, penurunan kesuburan. Rhizoma Curcuma longa tidak mutagenik in vitro.
Kehamilan: efek teratogenik. Oral Rhizoma Curcuma longatidak tetratogenic pada tikus atau tikus.
Kehamilan: efek non-teratogenik. Keselamatan Rhizoma Curcumae Longae selama kehamilan belum ditetapkan. Sebagai tindakan pencegahan obat tidak harus digunakan selama kehamilan kecuali pada saran medis
Ibu menyusui. sekresi obat ke dalam ASI dan dampaknya pada bayi baru lahir belum ditetapkan. Sampai data tersebut tersedia, obat tidak boleh digunakan selama menyusui kecuali pada nasihat medis
BACA JUGA:Filosofi Ulat Kepompong Berubah Menjadi Kupu-kupu dalam Makna Kehidupan
Penggunaan Pediatric. Keamanan dan efektivitas obat pada anak-anak belum ditetapkan.
Reaksi merugikan dermatitis alergi telah dilaporkan. Reaksi terhadap patch pengujian terjadi paling umum pada orangyang secara teratur terkena substansi atau yang sudah memiliki dermatitis dari ujung jari. Orang yang sebelumnya tidak terkena obat memiliki beberapa reaksi alergi.