JEKTVNEWS.COM - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi langkah konkret PTPN IV PalmCo dalam mendukung program dekarbonisasi nasional. Apresiasi ini disampaikan Hanif saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pagar Merbau PTPN IV Regional II di Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2024).
Menurut Hanif, pemanfaatan teknologi terbarukan seperti pengelolaan gas metana PLTBG Pagar Merbau merupakan wujud komitmen PTPN IV PalmCo terhadap keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.
“Kami apresiasi PTPN IV yang telah melakukan terobosan-terobosan dan inovasi, mulai dari PLTBg, cofiring, SAF dan lain sebagainya. Ini yang menguatkan kami selaku pemerintah untuk mempelajari lebih serius upaya dekarbonisasi,” ujar Hanif.
Menurut Hanif, 18 juta kebun sawit di Indonesia saat ini dapat memproduksi Palm Oil Mill Effluent (POME) sekitar 910 ribu ton atau setara 36 juta tCO2eq Emisi Gas Rumah Kaca. Jumlah inilah yang hendak ditekan oleh pemerintah.
Di samping menekan dampak Emisi Gas Rumah Kaca, kata Hanif, penurunan POME juga bagian dari strategi pemerintah dalam melawan black campaign kelapa sawit.
“Kalau 36 juta tCO2eq itu bisa kita capture, maka kita dapat memenuhi janji Indonesia kepada dunia internasional untuk penurunan Emisi Gas Rumah Kaca,” kata Hanif.
Pada kesempatan ini, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K Santosa menyampaikan terima kasih kepada Menteri Hanif karena telah menyempatkan diri berkunjung ke PLTBg Pagar Merbau.
Sejak 2020 hingga 2024, PLTBg ini telah menyuplai listrik kepada masyarakat melalui PLN sebesar 16,8 MWh. Jumlah ini setara dengan tambahan pendapatan senilai Rp17,6 miliar serta pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 54 ribu tCO2eq.
“PTPN IV PalmCo akan terus berkomitmen menjadi Perusahaan pelopor dalam keberlanjutan di sektor perkebunan. Kami berharap langkah-langkah yang kami ambil dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, serta perekonomian Indonesia,” ujar Jatmiko.
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam mendukung upaya dekarbonisasi nasional, kata Jatmiko, PTPN IV PalmCo telah mengembangkan berbagai inisiatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Antara lain mengambil langkah strategis dengan pengelolaan emisi gas rumah kaca, terutama metana.
Seperti diketahui, metana merupakan gas yang dihasilkan dalam proses pembuangan limbah organik, salah satunya dari limbah cair kelapa sawit.
“Di PTPN IV PalmCo, kami melihat bahwa pengelolaan limbah bukan hanya kewajiban. Tetapi juga peluang besar untuk berinovasi dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim,” ujat Jatmiko.
Saat ini, kata Jatmiko, PLTBg Pagar Merbau menjadi satu di antara sejumlah proyek unggulan PTPN IV PalmCo dalam mendukung upaya dekarbonisasi. Dalam prosesnya, PLTBg Pagar Merbau memanfaatkan biogas yang berasal dari POME untuk menghasilkan energi listrik terbarukan.
BACA JUGA:Singkong Sebagai Sumber Energi Alternatif: Sebuah Potensi yang Menjanjikan
Melalui fasilitas ini, Perusahaan tidak hanya dapat mengurangi emisi metana yang terbuang ke atmosfer. Tetapi juga menghasilkan energi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.