JEKTVNEWS.COM- Musik telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, saat ini musik bukan hanya sekadar hiburan melainkan juga sebuah pelarian.
Musik menjadi ruang untuk merefleksikan diri, dan juga menjadi cara ampuh untuk menenangkan pikiran. Dalam era yang penuh tekanan seperti sekarang, di mana informasi datang bertubi-tubi dan ekspektasi sosial sering membebani, musik memainkan peran yang lebih besar dari sekadar lantunan nada.
Overthinking atau kecenderungan untuk berpikir berlebihan menjadi salah satu tantangan mental yang umum dialami anak muda saat ini. Ketika pikiran terus-menerus terpaku pada masalah, ketakutan, atau masa depan yang tidak pasti, musik dapat menjadi solusi yang sederhana namun efektif.
Mendengarkan musik favorit bisa menjadi semacam meditasi bagi pikiran yang sibuk. Dengan alunan melodi dan lirik yang relatable, seseorang dapat merasa dimengerti tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun.
BACA JUGA:Tertawa dalam islam Pentingnya menyeimbangkan keseriusan dan kebahagiaan
Misalnya, lagu-lagu dengan tema perjuangan pribadi sering kali menjadi sahabat setia di saat seseorang merasa terjebak dalam overthinking.
Sebuah contoh nyata adalah lagu “AMYGDALA” dari Suga BTS, yang menggambarkan bagaimana sang artis menghadapi trauma dan rasa sakit emosionalnya. Mendengarkan lagu semacam ini tidak hanya membantu pendengar merasa tidak sendirian, tetapi juga memberikan harapan bahwa rasa sakit tersebut dapat diatasi.
Selain itu, musik instrumental atau lo-fi beats menjadi pilihan populer bagi banyak anak muda. Jenis musik ini membantu menciptakan suasana tenang, memungkinkan otak untuk "beristirahat" sejenak dari hiruk-pikuk pikiran. Beberapa orang bahkan menggunakannya sebagai latar belakang saat belajar atau bekerja, sehingga produktivitas mereka meningkat meskipun sedang berada di bawah tekanan.
Musik juga memiliki kemampuan unik untuk memengaruhi suasana hati. Saat seseorang merasa cemas, lagu-lagu yang upbeat atau berirama ceria dapat mengalihkan perhatian dan memberikan energi positif.
Di sisi lain, ketika emosi negatif butuh dikeluarkan, mendengarkan lagu-lagu sedih justru bisa menjadi katarsis yang membantu. Proses ini memungkinkan seseorang untuk "meresapi" perasaan mereka tanpa menekannya, sehingga memberikan kelegaan emosional.
BACA JUGA:Bambu Runcing Menjadi Simbol Perlawanan Rakyat Indonesia di Era Penjajahan
Bagi banyak anak muda, musik juga menjadi media ekspresi. Tidak sedikit yang memilih untuk menyanyikan lagu, menulis lirik, atau bahkan menciptakan musik sendiri sebagai cara untuk mengatasi overthinking.
Aktivitas ini tidak hanya produktif, tetapi juga terapeutik, karena mereka dapat menuangkan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata ke dalam karya seni.
Pada akhirnya, musik adalah teman yang selalu ada. Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang sering kali terasa terlalu cepat, terlalu keras, atau terlalu menekan, musik memberikan ruang untuk bernapas.
Dengan musik dapat menemukan kedamaian di tengah kekacauan, harapan di tengah keputusasaan, dan kekuatan untuk terus maju. Bukan sekadar hiburan, musik adalah obat bagi pikiran yang lelah.