JEKTVNEWS.COM- Terapi musik adalah pendekatan unik dalam dunia kesehatan yang memanfaatkan musik sebagai alat untuk membantu individu mencapai keseimbangan mental, emosional, dan fisik.
Lebih dari sekadar hiburan, musik memiliki kekuatan terapeutik yang mampu menyentuh emosi terdalam seseorang dan memengaruhi tubuh serta pikiran secara positif.
Melalui terapi musik, individu diajak untuk mendengarkan, menciptakan, atau berinteraksi dengan musik dalam suasana yang mendukung dan dipandu oleh terapis profesional.
BACA JUGA:Dampak TikTok terhadap Kesehatan Mental Remaja: Perlukah Kekhawatiran?
Terapi ini digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari mengatasi stres, gangguan kecemasan, hingga membantu pemulihan dari penyakit kronis. Musik yang dipilih dalam terapi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pasien.
Manfaat terapi musik sangat beragam. Musik memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar stres dengan menstimulasi otak dan menurunkan hormon kortisol, sehingga tubuh menjadi lebih rileks.
Selain itu, terapi ini juga efektif dalam meningkatkan suasana hati, terutama melalui pelepasan hormon dopamin yang memberikan perasaan bahagia.
Pada individu dengan gangguan kognitif, seperti demensia atau Alzheimer, musik dapat memicu memori dan membantu memperbaiki fungsi otak.
BACA JUGA:Manfaat Mengonsumsi Kacang untuk Kesehatan Kulit
Bagi pasien yang menjalani rehabilitasi fisik, musik sering digunakan untuk membantu mereka mengoordinasikan gerakan, seperti melalui irama yang berulang.
Bahkan, musik telah terbukti mengurangi persepsi nyeri pada pasien pascaoperasi atau mereka yang menghadapi penyakit kronis.
Proses dalam terapi musik bisa beragam. Salah satunya adalah melalui mendengarkan musik yang menenangkan untuk mencapai relaksasi.
Ada juga sesi yang melibatkan improvisasi musik, di mana pasien bebas bermain alat musik untuk mengekspresikan diri. Selain itu, bernyanyi dan diskusi tentang lirik lagu dapat membantu pasien memahami emosi mereka atau mengatasi trauma.