JEKTVNEWS.COM- Pakaian bukan hanya sekadar berfungsi dalam faktor fisiknya saja yaitu sebagai pelindung tubuh, namun pakeian juga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepercayaan diri seseorang.
Sering kali, pakaian yang dipilih mempengaruhi bagaimana kita melihat diri sendiri dan bagaimana orang lain melihat kita. Konsep ini, yang dikenal dengan istilah enclothed cognition, mengungkapkan bahwa pakaian yang dikenakan dapat memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku.
BACA JUGA:Kebun Danau Kembar Regional 4, Bantu Warga Binaan LP Alahan
Misalnya, mengenakan pakaian formal seperti jas atau setelan dapat memberikan rasa percaya diri yang lebih besar, membuat seseorang merasa lebih profesional dan berkuasa.
Sebaliknya, pakaian yang lebih kasual dapat memberikan kenyamanan tetapi mungkin tidak memberikan dorongan kepercayaan diri yang sama dalam situasi yang lebih formal.
Pengaruh pakaian terhadap kepercayaan diri juga berhubungan dengan cara kita mengekspresikan diri melalui pilihan mode. Pakaian yang mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai pribadi seseorang sering kali meningkatkan rasa nyaman dan rasa percaya diri.
Seseorang yang mengenakan pakaian yang sesuai dengan identitas mereka cenderung merasa lebih dihargai dan percaya diri. Sebaliknya, mengenakan pakaian yang terpaksa atau tidak sesuai dengan selera pribadi dapat menurunkan rasa percaya diri, karena tidak nyaman dengan apa yang dikenakan.
BACA JUGA:Melatih Ketajaman Otak untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Lebih jauh lagi, pakaian juga memengaruhi persepsi orang lain terhadap kita. Penampilan luar sering kali digunakan sebagai indikator status sosial dan profesionalisme. Ketika seseorang merasa bahwa orang lain menganggap mereka positif atau mengagumi penampilan mereka, ini dapat memberikan dorongan kepercayaan diri.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengenakan pakaian yang tepat dalam konteks sosial atau profesional seringkali dipandang lebih kompeten, yang pada gilirannya meningkatkan rasa percaya diri mereka sendiri.
Dikutip dari jurnal Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik oleh Universitas Indonesia, penelitian menunjukkan bahwa penampilan dan pakaian yang sesuai dapat meningkatkan penilaian positif terhadap individu, baik dalam konteks sosial maupun profesionalhanya itu, warna pakaian juga memiliki dampak psikologis terhadap kepercayaan diri.
Psikologi warna menunjukkan bahwa warna pakaian dapat mempengaruhi suasana hati dan perasaan seseorang. Misalnya, warna merah sering dihubungkan dengan energi dan keberanian, sementara biru memberikan kesan ketenangan dan kestabilan.
Oleh karena itu, pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan perasaan percaya diri, terutama dalam situasi yang menuntut seperti wawancara kerja atau presentasi. Dikutip dari jurnal Psikologi dan Perilaku oleh Universitas Gadjah Mada, warna pakaian dapat memengaruhi persepsi diri dan perilaku dalam interaksi sosial .
pakaian memegang peranan penting dalam membentuk kepercayaan diri. Tidak hanya sebagai alat untuk menutupi tubuh, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, mempengaruhi bagaimana orang lain melihat diri kita, dan meningkatkan perasaan percaya diri.
Ketika mengenakan pakaian yang sesuai dengan diri kita, baik itu dalam segi gaya, kenyamanan, maupun warna, kita dapat merasa lebih percaya diri dalam berbagai situasi.