JEKTVNEWS.COM - Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Dr Antonius Benny Susetyo atau kerap dikenal dengan Romo Benny meninggal dunia pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pada pukul 00.05 WIB.
"Dengan penuh rasa duka cita, kami menginformasikan bahwa Dr. Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa," melalui keterangan tertulis BPIP dikutip, Sabtu 5 Oktober 2024.
Diketahui, Romo Benny meninggal saat menjalankan tugas kedinasan BPIP dalam misi memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di Pontianak, Kalimantan Barat.
Jenazah mendiang diberangkatkan ke Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 11.35 WIB dengan menggunakan maskapai Lion Air.
BPIP juga menginformasikan bahwa setibanya jenazah di Malang, akan disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong dan dimakamkan pada Senin, 7 Oktober 2024 di Pemakaman Sukun di Malang.
Berikut adalah profil Romo Benny Susetyo yang penuh inspirasi serta banyak berkontribusi dalam ideologi Pancasila Indonesia.
Profil Romo Benny Susetyo Stafsus BPIP
Nama Romo Benny Susetyo dikenal luas sebagai Stafsus (Staf Khusus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Romo Benny dikenal sebagai orang yang intelektual, aktivitas dan rohaniwan.
Ia lahir di Malang, Jawa Timur pada 10 Oktober 1968. Romo Benny juga mengabdikan hidupnya untuk dapat memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, dialog antaragama dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA:BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda
Diketahui, Romo Benny pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang dan meraih gelar pascasarjana pada tahun 1996.
Dari pendidikan inilah dirinya memperkuat landasan pemikirannya di bidang teologi, filsafat dan etika, yang kemudian ia implementasikan di dalam berbagai aktivitas sosial dan keagamaan.
Adapun, karier awal Benny Susetyo berada di Gereja Katolik sebagai seorang pastor pembantu di Gereja Katolik Situbondo.
Lalu, ia pun dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan di Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) tahun 2008.