Tanda kemandulan pada laki-laki bisa dicurigai dari fisik. Salah satunya dari rambut di tubuh. Spesialis Urologi RS Hermina Makassar, Dr dr Azwar Amir SpU mengatakan, salah satu penyebab pria mandul adalah ketidakseimbangan hormon. Ciri-cirinya adalah sedikitnya rambut pada tubuh yang biasanya dominan pada laki-laki. Misalnya kumis, jenggut, bulu kaki, dan bulu dada bisa jadi petanda kemandulan. Tetapi, hal ini tidak bisa jadi acuan utama, sebab beberapa orang dengan rambut yang lebat tetapi juga mengalami kemandulan. “Harus diperiksakan betul. Sebab kondisi itu bisa diakibatkan faktor genetik,” tegasnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Ciri lain yang kerap jadi patokan kata Azwar adalah testis yang mengecil atau mengerut. Biasanya terjadi sejak lahir atau pada berjalannya waktu. Ukuran normal testis pada umumnya sebesar buah kenari, saat tidak ada rangsangan.
Pada testis yang mengecil, disebabkan oleh produksi sperma yang rendah. Produksi rendah karena fungsi sperma yang abnormal atau penyumbatan yang mencegah pengiriman sperma. Kondisi itu bisa karena penyakit, cedera, masalah kesehatan kronis, pilihan gaya hidup, dan faktor-faktor lain dapat berperan dalam menyebabkan testis bermasalah. “Untuk mengatasi, harus melakukan analisa sperma.Usai melakukan alisis barulah penyebabnya bisa diketahui, dan penanganan sesuai dengan penyebab. Meski itu mengecil sejak kecil,” kata dokter Azwar.
Sebelumnya,Spesialis Andrologi Siloam Hospitals Makassar, dr Rahmawati Thamrin Sp And mengutarakan, petanda kemandulan juga bisa pada perubahan hasrat seksual. Alasannya, perubahan kejantanan sering diatur oleh hormon, sehingga masalah dengan kesuburan bisa dilihat juga.Sebagaimana diketahui, kesuburan pria juga terkait dengan kesehatan hormonnya. Berbagai ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kesuburan pria. “Testosteron adalah hormon kunci untuk kesuburan pria. Jadi masalah dengan testis yang menghasilkan hormon ini dapat menyebabkan infertilitas,” sebutnya.
Dua hormon memberi sinyal pada testis untuk membuat sperma dan testosteron. Hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon-hormon ini, sehingga masalah dengan kelenjar ini juga dapat mempengaruhi infertilitas.
Spesialis Urologi RS Hermina Makassar, Dr dr Azwar Amir SpU menyampaikan, kasus kemandulan dominan masalahnya pada laki-laki. Tetapi, bukan berarti tidak bisa diatasi. Mendukung kesuburan lewat makanan bisa dilakukan. “Terkhusus dalam meningkatkan kesuburan sperma,” jelasnya.
Spesialis Gizi Klinik, RS Ibnu Sina, dr Asrini Safitri SpGK mengatakan, kesuburan sperma salah satunya bisa mengkonsumsi banyak kacang-kacangan. “Itu karena kacang-kacangan mempunyai kandungan yang baik untuk pria yang sedang berusaha meningkatkan hormon testosteron,” katanya.
Kacang-kacangan yang baik untuk dikonsumsi adalah kacang almond, kacang mede, kacang tanah, dan kacang lainnya yang mengandung banyak lemak tak jenuh.
Ia juga menyarankan menghindari mengonsumsi gula pada makanan. Selain itu, juga harus didukung dengan menjaga berat badan. Sebab obesitas dapat menyebabkan hormon testosteron yang dihasilkan lebih rendah dari normal.
Olehnya itu, penting bagi seseorang untuk menurunkan berat badan agar dapat menjaga kadar testosteron dalam tubuh. Selain itu, bisa konsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan seng, sebab juga merupakan makanan untuk membuat testosteron. Vitamin D dan seng bisa didapati dari ikan, makanan laut (seafood), dan protein lainnya. (sal/dni)