JEKTVNEWS.COM- Terapi bekam, atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai hijama, merupakan salah satu pengobatan tradisional yang telah dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu di berbagai belahan dunia, terutama di kawasan Timur Tengah dan Asia.
Terapi ini melibatkan penciptaan vakum pada kulit dengan menggunakan alat khusus, lalu mengeluarkan sedikit darah.
Mekanisme kerja terapi bekam hingga kini masih menjadi topik penelitian yang menarik. Beberapa teori menyebutkan bahwa bekam dapat,
BACA JUGA:Layanan Digital dan Inovasi KUR Primadona Nasabah BRI Lubuklinggau
Meningkatkan sirkulasi darah: Vakum yang dihasilkan dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area yang dibekam, sehingga dapat membantu mengangkut nutrisi dan oksigen ke jaringan serta membuang limbah metabolisme.
Meredakan nyeri: Bekam diyakini dapat melepaskan endorfin, hormon penekan rasa sakit alami tubuh.
Mengurangi peradangan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bekam dapat membantu mengurangi produksi senyawa yang memicu peradangan.
Terapi bekam sering diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya:
BACA JUGA:Bahaya Minum Teh Berlebihan, Kenali Dampak Negatifnya
Meredakan nyeri: Baik nyeri otot, sendi, maupun nyeri kepala seperti migrain.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Dengan meningkatkan sirkulasi darah, bekam dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Menyehatkan kulit: Bekam dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi jerawat.
Membantu mengatasi masalah pencernaan: Beberapa orang melaporkan bahwa bekam dapat meredakan masalah pencernaan seperti sembelit dan perut kembung.
Meskipun memiliki banyak manfaat, terapi bekam juga memiliki beberapa risiko dan tidak cocok untuk semua orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mencoba terapi bekam adalah:
Konsultasikan dengan dokter: Terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti gangguan pembekuan darah, penyakit kulit, atau sedang hamil.