Membangun Kesehatan Diri dengan Mengekspresikan Perasaan

Rabu 13-11-2024,16:38 WIB
Reporter : Fadilah Rizkia
Editor : KSandi

JEKTVNEWWS.COM- Mengekspresikan perasaan adalah bagian penting dalam menjalani kehidupan yang sehat secara emosional. Setiap perasaan yang kita alami baik itu bahagia, marah, sedih, atau cemas membawa pesan yang penting terhadap  diri.

Namun, tidak semua orang memiliki kebiasaan untuk mengenali atau mengekspresikan perasaannya, terutama karena perasaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik dipendam atau diabaikan.

Padahal, kebiasaan ini dapat menyebabkan akumulasi emosi yang berisiko mengganggu kesehatan mental dan fisik. Menyadari perasaan yang sedang di alami memungkinkan untuk lebih memahami diri sendiri.

Ketika merasa cemas, misalnya, ini mungkin menandakan adanya kekhawatiran atau ketakutan yang perlu dihadapi, sementara perasaan marah bisa menunjukkan adanya batas pribadi yang dilanggar. Kesadaran akan perasaan dapat membantu  untuk mengelola emosi secara lebih baik, mencegah terjadinya perilaku impulsif, dan memungkinkan untuk merespons situasi dengan lebih bijaksana. 

Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa yang sedang dialami. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang sebenarnya saya rasakan saat ini, dan mengapa?" . Setelah mengenali perasaan, penting untuk memberikan nama pada perasaan tersebut. sedih, cemas, kecewa, atau marah. Memberi nama pada perasaan membantu kita memahami emosi dengan lebih jelas dan membantu kita menyesuaikan reaksi yang lebih tepat.

BACA JUGA:Sosialisasikan Program Visi-Misi, H. Hayat Bersama Masyarakat Pengabuan Deklarasi Dukung Hairan-Amin

Mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat adalah langkah berikutnya yang tak kalah penting. Salah satu cara terbaik untuk mengekspresikan perasaan adalah melalui komunikasi terbuka. Ketika berbicara dengan orang lain tentang perasaan kita, cobalah untuk jujur dan langsung tanpa menyalahkan atau menghakimi.

Menggunakan ungkapan seperti “Saya merasa…” bisa membantu menyampaikan perasaan tanpa menuduh atau membuat orang lain merasa disalahkan. Misalnya, mengatakan “Saya merasa marah karena...” memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk memahami sudut pandang kita tanpa merasa diserang.

Namun, mengekspresikan perasaan bukanlah hal yang selalu mudah. Banyak orang merasa takut dihakimi atau ditolak ketika berbagi perasaan mereka. Kekhawatiran ini sering membuat kita ragu untuk mengekspresikan diri dengan jujur. Pada situasi seperti ini, penting untuk mengingat bahwa orang yang peduli dengan kita cenderung akan menerima perasaan kita dengan empati dan pengertian.

BACA JUGA:Dampak Konsumsi Minuman Bersoda terhadap Kesehatan Gigi

Takut dihakimi adalah hal yang wajar, namun perlahan-lahan membuka diri dan berlatih mengekspresikan perasaan dapat menjadi langkah penting untuk membangun hubungan yang lebih baik.

Menahan emosi juga bisa menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Beberapa orang, mungkin karena pengalaman masa lalu atau pengaruh budaya, terbiasa untuk menahan perasaan mereka.

Namun, belajar untuk membiarkan perasaan mengalir secara alami adalah bagian dari keseimbangan emosional. Penting bagi kita untuk memberi izin pada diri sendiri untuk merasakan semua emosi, tanpa menilai apakah perasaan tersebut “baik” atau “buruk.” Setiap perasaan itu sah dan memiliki alasan yang perlu kita terima.

Kategori :