JAMBI - Hari raya Idul Adha adalah sebuah hari raya islam yang dilaksanakan oleh seluruh umat islam. Biasanya, menjelang hari raya tersebut banyak pedagang ketupat musiman yang mulai bermunculan. Salah satu lokasi yang banyak pedagang ketupat musiman yaitu di sepanjang jalan pasar Angso Duo.
Rice Susanti merupakan salah satu pedagang ketupat musiman yang ada di lokasi tersebut. Kegiatan Rice sehari-hari yaitu berdagang sayuran di dalam pasar angso duo. Tetapi pada saat hari-hari tertentu seperti hari raya Idul Adha ini ia beralih menjual ketupat.
Ia selalu memanfaatkan momen-momen hari raya untuk maraup keuntungan. Namun, penjualan ketupat tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Rice, ia mengaku penjualan ketupat tahun ini sepi pembeli. “sejak H-2 menjelang Idul Adha pembeli sepi, dari kemarin yang laku hanya sedikit”, ucapnya.
Rice mengambil daun ketupat dari orang kemudian ia menganyam sendiri menjadi ketupat. Ia membeli 1000 daun ketupat seharga Rp 250.000, dengan 1000 daun ketupat ia bisa menghasilkan 1000 ketupat juga. 1000 ketupat tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa ikatan. Satu ikat ketupat berjumlah 10 ketupat yang dibandrol harga Rp 4.000 - Rp 7.000.
Selain Rice, Syafril juga merasakan perubahan yang signifikan di penjualan ketupat tahun ini, pasalnya sejak pagi ia berjualan belum ada satu pun ketupatnya yang laku. Seperti yang diungkapkannya
“sudah jualan dari pagi sampai siang belum ada yang laku ” ucapnya.
Sepinya pembeli ketupat tahun ini membuat Rice dan Syafril menangis, karena modal yang mereka keluarkan untuk berjualan ketupat tidak kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak ketupat-ketupat yang dibuang karena tidak laku.