JAMBI - Suntuk, bosan, dan lebih banyak beraktivitas di rumah akan menimbulkan rasa malas dan mood yang turun. Kebijakan pemerintah terhadap instansi-instansi di Indonesia membuat banyak orang harus bekerja dan bersekolah di rumah.
Penyebaran virus corona yang tidak berhenti meluas membuat semua kesulitan dan merasa bosan tinggal di rumah. Banyak aktivitas yang membuat kita kembali senang dan bersemangat, salah satunya adalah bercocok tanam di rumah. Bercocok tanam adalah salah satu alternatif kegiatan untuk membunuh waktu yang terasa membosankan. Hal ini berdampak bagi penjual tanaman bunga, karena masyarakat membeli tanaman untuk bercocok tanam di rumah.
Depot bunga hias pinang merah milik bapak Ahmad Yani merupakan salah satu tempat yang menjual berbagai macam jenis tanaman bunga. Depot bunga ini buka mulai dari jam setengah 8 pagi – jam 6 sore, yang berlokasi di daerah Kota Baru sekitaran taman jomblo, Jambi. Awalnya pak Ahmad Yani hanya ikut orang saja, kemudian karena sudah memiliki skill di bidang bercocok tanam akhirnya ia membuka usaha tersebut sendiri mulai dari nol dan sudah berdiri selama 7 tahun.
Jenis tanaman yang ada di depot bunga hias pinang merah berjumlah sekitar 50an jenis tanaman. Selain tanaman, disana juga menjual bibit-bibit buah seperti kedondong, rambutan, jambu, dan lain-lain. Bahkan disana juga menjual pot-pot bunga, tempat untuk air mancur, dan pupuk.
Tanaman- tanaman di depot bunga hias pinang merah kebanyakan diambil dari kota Medan dan Bogor, sedangkan bibit buah itu dilakukannya sendiri dari kecil. Perawatan yang diberikan untuk tanaman-tanamannya yaitu selalu disiram, dikasih pupuk, serta vitamin daun. Semenjak adanya virus corona, penjualan di depot bunga ini meningkat.
Menurut pak ahmad yani jenis tanaman yang paling banyak dibeli yaitu tanaman aglonema. “semenjak corona, yang paling banyak dibeli itu aglonema dengan kisaran harga aglonema sekitar Rp 30.000 – Rp 500.000.” Ungkap Ahmad Yani Pemilik Depot Bunga Hias Pinang Merah.