TANJAB BARAT, JEKTVNEWS.COM - Hingga saat ini atau dibulan Juni ini, ombak di pantai timur laut Sumatera justru tenang atau ombak tidak tinggi. Namun hal ini justru membuat hasil tangkapan laut para nelayan berkurang. Meski demikian para nelayan tetap melaut, sebab profesi ini yang dapat mereka tekuni guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD kota Jambi Pantau Pendaftaran PPDB di Kota Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten yang terkenal akan para nelayan, sebab Tanjab Barat memiliki sebuah Kampung Nelayan yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Meski demikian, dibulan Juni para nelayan yang ada di Tanjab Barat mengeluh, pasalnya dibulan ini hasil tangkapan laut mereka justru berkurang dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Salah satu Nelayan Sahrudin menyebutkan, jika dibulan Juni merupakan hal yang dianggap merugi, sebab hasil melaut justru turun drastis dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Meski ombak tenang dan tidak terlalu tinggi, namun bukan berarti membuat nelayan bergembira.
Justru nelayan banyak yang mengeluh, sebab dibulan-bulan sebelumnya nelayan mampu mendapatkan hasil melaut khusus jenis udang 100 kilogram. Sebaliknya dibulan ini justru berkurang hingga 50 persen atau hanya sekitar 50 kilogram saja setiap kali melaut. Meski berkurang namun patut ia syukuri bersama nelayan lainnya, karena faktor alam tidak dapat diprediksi ketika melaut. Tak khayal hingga saat ini sejumlah nelayan tetap melaut meski hasil yang didapatkan berkurang.
BACA JUGA:Pengadilan Agama Tangani Perkara 262 Perceraian
Hal senada juga dikatakan nelayan lainnya Anjak, menurut nya meski hasil tangkapan laut berkurang ketika melaut dibulan ini, namun para nelayan tidak mampu berbuat banyak. Harapan besar hasil tangkapan laut selalu dapat ketika melaut, namun hanya saja saat ini nelayan hanya ditepi pinggir laut mencari tangkapan laut. Sebab jika terlalu jauh, maka tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk melaut.