Waspadai Potensi Gempa Kuat Berulang

Senin 06-07-2020,12:29 WIB
Reporter : gw
Editor : Ra

Dikatakannya, gempa signifikan terjadi pada Juni sebanyak 16 kali dengan kekuatan lebih dari 5,0 SR. Jumlah ini meningkat sebanyak 13 kali dari bulan sebelumnya.

Pantauan BMKG selama Juni 2020, gempa merusak sebanyak dua kali, yakni gempa Aceh-Sabang pada 4 Juni. Kekuatan 4,8 SR merusak beberapa rumah, sedangkan pada tanggal yang sama di Maluku, gempa 6,8 SR merusak ratusan rumah. Gempa di Maluku Utara ini dipicu oleh subduksi Lempeng Laut Filipina.

Analisi BMKG, lanjut dia, sejumlah gempa tektonik selama Juni berada di zona aktif gempa wilayah Aceh-Sabang, Bengkulu, Lampung, selatan Banten dan Jawa Barat, selatan Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Mamberamo dan Papua.

“Zona aktif gempa ini bisa saja berlanjut hingga bulan Juli, tapi bisa jadi segera meluruh aktivitasnya,” katanya.

Ditambahkannya, sebagai upaya peringatan dini BMKG mengoperasikan 372 sensor seismograf. Pihaknya masih akan melakukan pembangunan 39 lokasi pada 2020 dan 29 lagi pada tahun depan.

“Kami juga mengoperasikan 590 peralatan penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang terdiri dari DVB (205), WRS (70) dan WRS NewGen-Realtime (315) yang dipasang pada 2019,” ungkapnya.

Dikatakannya, sejumlah perangkat sistem peringatan dini tersebut dibutuhkan mengingat wilayah nusantara yang berisiko tinggi gempa bumi.

“Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) merilis sumber gempa di Indonesia mencapai 295. Sebanyak 242 sumber gempa baru yang teridentifikasi menambah 53 sumber gempa yang sebelumnya terpetakan pada tahun 2010,” bebernya.

Berdasarkan data InaRISK, Indonesia memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

“Wilayah Indonesia yang berpotensi bahaya mencakup lebih dari 52 juta hektar, sedangkan populasi terpapar hingga lebih dari 86 juta jiwa,” katanya. (gw/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait