JAKARTA – Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (Korsel), Jeon Dong-jin menegaskan, bahwa Korea Utara (Korut) akan membayar konsekuensi jika benar-benar mengambil tindakan militer terhadap negaranya. Pernyataan itu menyusul, setelah Korut menyatakan akan mengerahkan tentara ke perbatasan kedua negara.
“Jika Korut benar-benar mengambil langkah seperti itu (militer), tentu mereka akan membayar harga untuk tindakan mereka itu,” kata Jeon dalam jumpa pers di Seoul, Kamis (18/6).
“Langkah-langkah ini jelas menggagalkan upaya dua dekade antara Korut-Korsel untuk meningkatkan hubungan inter-Korea dan menjaga perdamaian di Semanjung Korea,” sambungnya.
Sebelumnya, Korut menyatakan akan mengerahkan pasukan militer ke dua zona bisnis di kota perbatasan Kaesong dan Gunung Kumgang menyusul relasi yang merenggang dengan Korsel.
Pyongyang juga berencana mengoperasikan kembali seluruh pos penjagaan di zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan Korut-Korsel.
Pemerintahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un juga menegaskan, akan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan.
Pengerahan pasukan ke perbatasan ini dilakukan Korut sehari setelah meledakkan kantor penghubung dengan Korsel di perbatasan.
Penghancuran kantor penghubung inter-Korea itu dilakukan pemerintahan Kim Jong-un lantaran merasa tak puas dengan Korsel yang tak bisa menghentikan aktivisnya di perbatasan.
Kim Jong-un geram dengan ulah aktivis Korsel yang kerap mengirimkan selebaran propaganda anti-Korut ke perbatasannya. Sebagian dari aktivis Korsel itu merupakan pembelot dari Korut.
Korut juga belum lama menyatakan, telah memutus hubungan komunikasi militer dan politik dengan Korsel akibat insiden selebaran propaganda tersebut
Menanggapi Korut yang kembali berulah, Korsel menyatakan kecewa berat atas sikap tetangganya di utara itu. Seoul menyatakan, akan mengambil tindakan tegas jika Pyongyang melakukan sesuatu yang memperburuk situasi.
“Mengenai situasi keamanan saat ini, militer kami memonitor secara ketat pergerakan militer Korut sepanjang waktu dan mempertahankan kesiagaan kami,” ujar seperti dikutip dari kantor berita Korsel Yonhap.
“Kami akan terus melakukan upaya untuk mengelola situasi secara stabil demi mencegah hal ini meningkat menjadi krisis militer,” tandasnya. (der/fin)