JEKTVNEWS.COM - Pemukiman yang berada di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU MT) berisiko mengalami berbagai dampak kesehatan. Hal ini disebabkan oleh emisi gas buang dan polutan yang dihasilkan oleh PLTU MT.
Dampak kesehatan yang dapat terjadi:
Penyakit pernapasan: Emisi gas buang seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat matter (PM) dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru.
Penyakit jantung: Paparan polutan udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti stroke dan serangan jantung.
Penyakit kanker: Emisi gas buang dan polutan dari PLTU MT dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru.
Gangguan perkembangan anak: Paparan polutan udara dapat mengganggu perkembangan anak, terutama pada sistem saraf dan otak.
BACA JUGA:Tradisi Makan Tempoyak di Jambi, Sensasi Asam Pedas yang Menggugah Selera
Masalah kesehatan lainnya: Dampak kesehatan lainnya yang dapat terjadi akibat emisi dan polutan dari PLTU MT antara lain iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, sakit kepala, mual, dan muntah.
Faktor yang meningkatkan risiko:
Jarak pemukiman dari PLTU MT: Semakin dekat pemukiman dengan PLTU MT, semakin tinggi risiko terkena dampak kesehatan.
Kondisi meteorologi: Kondisi cuaca seperti angin dan hujan dapat memengaruhi penyebaran emisi dan polutan dari PLTU MT.
Kondisi kesehatan individu: Orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma, penyakit jantung, dan kanker lebih berisiko terkena dampak kesehatan dari emisi dan polutan PLTU MT.
Upaya pencegahan:
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Akan Berkampanye di Pemilu 2024
Pembangunan PLTU MT dengan teknologi ramah lingkungan: Penggunaan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi dan polutan dari PLTU MT.