JAMBI - Kembalinya Sum Indra dalam bursa Calon Walikota (Cawako) Jambi banyak menyita perhatian publik. Sebab Sum Indra digadang-gadang bakal diusung Partai Amanat Nasional (PAN) pada hajatan lima tahunan tersebut.
Peluang itu bukannya tidak mungkin, mengingat Sum Indra terkahir memberi sinyal setelah tampil bersama Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, Zumi Zola belum lam ini. Belum lagi, partai berlambang matahari biru itu memang membuka ruang pendaftaran calon di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Wasekjen DPP PAN, Mahili mengatakan jika partainya memang membuka ruang kandidat mendaftar di DPP. Tapi pendaftaran itu dilakukan dalam situasi tertentu dengan berbagai pertimbangan.
"Bisa saja mendaftar calon mendaftar di DPP. Memang ruangnya ada," ujarnya, Kamis (14/9) kemarin.
Mahili menjelaskan, dalam banyak kasus tidak banyak yang menggunakan jalur ini. Karena proses penjaringan sendiri telah dilakukan dari DPD.
"Memang tidak banyak, kecuali DPP punya perimbangan lain. Misalnya calon yang ada surveinya rendah," ucapnya.
Bagaimana dengan Sum Indra dan Zumi Laza? Muhili menjelaskan, sejuah ini keduanya belum mendaftar. Karena proses tahapan penjaringan yang dilakukan dari tingkat DPD masih berjalan.
"Setau saya belum ada yang mendaftar, baik Sum ataupun Laza," katanya.
Mahili menjelaskan, jika partainya saat ini memilih fokus dengan persiapan survei. Semua calon yang terjaring, baik itu di Kerinci, Merangin maupun Kota Jambi mengikuti tahapan akhir penjaringan tersebut.
"Sekarang kita fokus dengan persiapan survei. Ini adalah proses yang memang lagi berjalan," sebutnya.
Sementara itu, Sum Indra menyebutkan pertemuannya dengan Zumi Zola di acara Doa dan Zikir bersama untuk muslim Rohingya bukanlah agenda politik. Kala itu dirinya hanya berdiskusi terkait urusan kampus STISIP dan STMIK.
"Bukan agenda politik, saya hanya diskusi terkait kampus. Kalau ada yang yang berpendapat lain, itu boleh-boleh saja," katanya.
Menghadapi Pilwako Jambi, Sum tidak mau berspekulasi. Dirinya memilih untuk mengalir karena memang sudah lama tidak menapaki dunia politik. "Mengalir saja, kalaupun ada yang mengatakan saya maju, saya berterima kasih sekali atas suportnya," katanya.
Terkait peluang yang dibuka DPP PAN, Sum Indra mengaku sejuah ini belum terpikirkan kesana. Tapi secara pribadi dirinya melihat sebaik-baikny proses penjarngan diikuti dari tingkat DPD.
"Politik itukan dinamis, memang dukungan itu bisa saja diakhir, banyak kasus yang seperti itu. Tapi pendapat saya pribadi proses yang bagus itu dari tentu dari bawah," ucapnya.