JEKTVNEWS.COM - PT Len Industri (Persero), perusahaan BUMN pertahanan Indonesia yang mendukung Defend ID, telah meramalkan kemandirian Indonesia dalam hal Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dalam waktu 15 tahun ke depan. Menurut Bos PT Len Industri, Bobby Rasyidin, memastikan bahwa pemenuhan Alutsista dari produk dalam negeri adalah suatu komitmen yang penting bagi Defend ID. Bobby menekankan perlunya subtitusi impor, menjaga kemandirian teknologi pertahanan, dan meraih teknologi buatan dalam negeri. Menurutnya, meskipun tantangan ini tidak mudah, harus ada prioritas dalam hal apa yang harus dikuasai terlebih dahulu. Hal ini ia ungkapkan dalam acara ngopi BUMN kemarin, Selasa, 10 Oktober 2023.
BACA JUGA:Transformasi Digital dalam Media Center KTT AIS Forum 2023
Bobby memberikan beberapa contoh kesuksesan dalam upaya kemandirian, seperti produksi senjata ringan, amunisi, kendaraan operasional, dan kendaraan taktis yang sudah jauh lebih banyak diproduksi di dalam negeri dibandingkan dengan impor. Bahkan, hampir 100 persen kapal perang sudah diproduksi dalam negeri. Lebih ambisius lagi, Bobby mengatakan bahwa dalam waktu 10 hingga 15 tahun ke depan, Indonesia berencana untuk mampu membuat jet tempur secara mandiri. Bobby juga menyoroti proyek kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan dalam menggarap jet tempur KF-21, yang dijalankan dengan partisipasi aktif dari Defend ID.
BACA JUGA:Terhitung 11 Oktober, Pemkot Jambi Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Kembali ke Sekolah
Namun, di tengah konflik geopolitik dunia, ada dampak yang perlu diperhatikan. Saat terjadi konflik di negara lain, biasanya saham industri pertahanan akan melonjak. Namun, hal ini dapat memperlambat proses pembuatan Alutsista, seperti yang terjadi ketika Rusia menyerbu Ukraina, yang membuat backlog pesanan memanjang. Walaupun demikian, Bobby mengungkapkan bahwa konflik, seperti yang terjadi antara Israel dan Palestina, tidak berdampak negatif pada ekspor Indonesia di industri pertahanan. Di samping itu, Defend ID menegaskan bahwa tidak ada kerja sama dengan Israel, dan pemerintah Indonesia telah melarang BUMN pertahanan untuk menyuplai senjata ke negara yang sedang dalam konflik. Komitmen untuk mencapai kemandirian dalam Alutsista adalah langkah penting dalam memastikan pertahanan Indonesia dan mendukung kedaulatan negara.