Konsumsi Temulawak Bisa Cegah Virus Corona

Senin 30-03-2020,09:24 WIB
Editor : Ra

JAKARTA – Jumlah pasien positif Virus Corona (Covid-19) per Minggu (29/3), bertambah menjadi 1.285 orang. Menurut keterangan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, sebanyak 114 orang di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan untuk mempercepat deteksi dini pasien yang kemungkinan terpapar Covid-19 dan mendatangkan alat rapid test, memperkuat tracing kontak pasien, serta mendatangkan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 9 ton yang siap didistribusikan untuk tenaga medis.

Pemerintah juga telah mentransformasi Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi. Presiden Jokowi juga telah meminta masyarakat untuk serius menerapkan social distancing dan hal preventif lainnya seperti menjaga pola hidup bersih sehat, demi menekan penyebaran wabah Virus Corona.

Menurut dr. Erlina Burhan, M. Sc, SpP (K), Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, orang yang terkena COVID-19 akan mengalami demam, batuk, dan pilek. Bila infeksinya sudah sampai ke paru, orang bisa mengalami pneumonia (radang paru) hingga mengalami kesulitan napas atau sesak yang bisa berujung pada kematian.

Namun pada beberapa kasus, seorang yang mengidap Virus Corona tidak menunjukkan gejala apapun. dr. Erlina mengatakan bahwa Virus Corona sangat pintar. Virus ini mungkin tidak membuat seseorang sakit karena memiliki daya tahan tubuh yang baik, namun ia bisa bersembunyi di tubuh seseorang.

Kemudian, virus pun akan ditransfer kembali kepada orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Virus Corona juga bisa menyerang anak-anak.

Merujuk pada laporan Business Insider, peneliti menyatakan bahwa 90% anak-anak yang mengidap Virus Corona menunjukkan gejala ringan atau sedang, 39% berkembang menjadi pneumonia tanpa menunjukkan gejala yang jelas, 50% lainnya mengalami demam, batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, kelelahan sementara 4% lainnya tidak menunjukkan gejala apapun.

dr. Erlina menyarankan agar masyarakat menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, minum suplemen, dan vitamin.

“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, karena Virus Corona bisa menular bila terjadi kontak langsung dengan orang yang sudah lebih dulu mengidap corona. Namun bila seseorang memiliki antibodi yang kuat, maka virus corona tidak bisa melumpuhkan tubuh,” ujar dr Erlina.

Prof. Dr. Chairul A. Nidom, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) adalah salah satu sosok yang terlibat langsung saat penanganan wabah flu burung beberapa tahun lalu, menjelaskan bahwa Covid-19 seperti juga Flu Burung merupakan wabah internasional atau global. Flu Burung tidak pandemi karena penularannya tidak secepat Covid-19.

Resiko kematian flu burung di Indonesia bisa sampai 83,9 persen, tapi jumlah yang terinfeksi tidak terlalu banyak. Covid-19 lebih cepat penyebarannya karena bisa menular melalui kontak langsung antar sesama manusia. Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman virus Covid-19.

Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk memelihara daya tahan tubuh adalah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin. Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.

Terkait dengan infeksi virus Covid-19, Prof. Nidom menjelaskan curcumin dalam temulawak mampu mengendalikan produksi sitokin akibat dari satu sel yang terinfeksi oleh virus, baik itu virus infuenza maupun Covid-19.

Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh, bila terpapar virus terus menerus bisa terjadi badai sitokin yang membuat paru- paru padat dan kaku sehingga terjadi sesak nafas bahkan gagal nafas dan bisa berlanjut ke kematian.

Prof. Nidom mengungkapkan, dalam penelitian yang ia lakukan pada 2008 curcumin pada temulawak mampu mengendalikan sitokin inflamatori sehingga tidak terjadi badai sitokin.

Tags :
Kategori :

Terkait