BARCELONA – Barcelona tengah berada di ambang kebangkrutan. Ini menyusul adanya penghentian kompetisi, termasuk La Liga, akibat pandemi virus corona atau Cofid-19. Dengan penangguhan kompetisi itu membuat Barcelona otomatis tak lagi memperoleh pemasukan.
Imbasnya, pihak klub harus putar otak lebih keras untuk membayar gaji para pemain. Salah satu cara yang akan dilakukan yakni memotong gaji pemain. Klub asal Catalan itu dikabarkan tetap bersikeras melanjutkan rencana mereka meski negosiasi dengan pemain tak temui titik temu.
Terhentinya kompetisi membuat klub sulit menutupi biaya operasional di sisa musim. Apalagi Barcelona yang dihuni oleh sejumlah pemain bintang dunia harus membayar gaji pemain yang mencapai 500 juta euro atau setara Rp8,9 triliun. Ini menjadikan raksasa La Liga tersebut sebagai salah satu klub termahal di dunia.
Melansir Marca, Barcelona bakal mengambil keputusan pemotongan gaji pemain dalam waktu dekat. Presiden klub Josep Maria Bartomeu akan memangkas gaji skuatnya demi mengamankan situasi finansial Azulgrana akibat terhentinya kompetisi karena wabah virus corona.
Kabarnya, Barcelona akan memotong 70 persen gaji setiap pemainnya. Meskipun berdasarkan surat maklumat FIFA, pemotongan gaji pemain boleh dilakukan oleh klub asalkan tidak lebih dari 50 persen.
“Pada dasarnya (pemotongan gaji) ini adalah pengurangan hari kerja yang diberlakukan oleh keadaan dan tindakan menyelematkan finansial klub. Sebagai konsekuensinya, pengurangan gaji proporsional dari remunerasi yang diatur dalam kontrak masing-masing,” demikian pernyataan Barcelona, Jumat (27/3).
Manajemen Barcelona sebelumnya telah mendekati para pemain, termasuk Lionel Messi dan Antoine Griezmann. Pihak klub berharap pemain-pemain itu mau melakukan pemotongan gaji mereka meski tidak banyak
Akan tetapi, pendekatan tersebut gagal lantaran sejumlah pemain Barca menolak permintaan pemotongan gaji. Kendati begitu, ada pula pemain lain yang menyatakan setuju gajinya dipotong, meskipun ada juga yang berniat bernegosiasi. (heq/fin)