JEKTVNEWS.COM - Transformasi digital di Indonesia hanya tumbuh pesat di sisi hilir, tetapi masih lemah di sisi produksi. Seperti di e-commerce semakin banyak pedagang baru bermunculan.
Namun, pedagang ini tidak menjajakan barang hasil produksinya sendiri, melainkan hasil produksi orang lain. Imbasnya, ada yang omzetnya melesat, namun ada pula yang tergerus bahkan mati.
BACA JUGA:PT Nutrifood Indonesia Buka Lowongan Kerja Terbaru September 2023, Buruan Daftar disini
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resminya Kamis (14/9) mengatakan kondisi ini semakin diperparah lantaran muncul pedagang yang menjajakan produk impor.
"Apabila produksi kita hancur, pengangguran pasti meningkat dan berimbas pada turunnya daya beli dan menyebabkan pasar lesu. Padahal 97 persen lapangan kerja disediakan UMKM," kata Menteri Teten.
BACA JUGA:Cuma Modal KTP, Cek Cara dan Syarat Ajukan KUR Bank BCA Sekarang, Plafon Sampai Dengan 100 Juta!
Transformasi digital disisi produksi bisa digenjot, lanjutnya jika UMKM punya data yang holistik, salah satunya bisa memahami selera pasar dalam marketplace. Sayangnya, data-data tersebut dikuasai oleh platform end to end global, mulai dari jejaring sosial, perdagangan, streaming, hiburan dan pembayaran.
Karena punya data yang valid, platform end to end ini global ini bisa dengan mudah mengelola, mengarahkan algoritma yang lebih menguntungkan produk tertentu dan mendorong pengguna untuk berbelanja secara impulsif.
Meski UMKM masih punya keterbatasan, namun pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat tak boleh tinggal diam. Karena menciptakan ekonomi baru dengan inisiatif eksplorasi digitalisasi di sisi hulu sudah sangat urgent dilakukan.
BACA JUGA:Rumah Kito, Makan Sepuasnya !!
Seperti riset penggunaan Internet of Things (IoT) dipengembangan komoditas unggulan domestik untuk memperkuat strategi hilirisasi atau implementasi blockchain disektor pertanian
Riset penggunaan IoT di pengembangan komoditas unggulan domestik untuk memperkuat strategi hilirisasi, kata Mentei Teten salah satunya sudah berhasil dilakukan oleh startup perikanan e-Fishery.
Sementara implementasi blockchain disektor pertanian juga sudah berhasil dilakukan Hara, mereka memulai dari pendataan aset petani, akses pembiayaan sampai dengan distribusi pupuk.
BACA JUGA:PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Buka Lowongan Kerja di Cileungsi
"Ekonomi digital untuk UMKM bukan hanya sekedar onboard di lokapasar, membuat pelatihan dan lomba. Transformasi digital memang suatu keharusan. Hanya perlu dinavigasi dengan benar agar disrupsinya lebih moderat. Itu yang menjadi tugas regulator," kata Menteri Teten.