JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Sebagai umat muslim, kita dianugerahkan kitab suci Al Qur’an guna menyempurnakan petunjuk-petunjuk Allah SWT agar kita mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Dilansir dari Islam.nu. or.id, orang yang mahir membaca Al Qur’an nantinya akan ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah SWT yang selalu berbuat kebaikan.
BACA JUGA:Menulis dengan Penuh Rasa Kebahagiaan
Mahir yang dalam artian orang yang hafalan dan tajwidnya sama-sama mempunyai kualitas bagus, tidak perlu mengulang-ulang.
Bahkan bila kita membaca Al-Qur’an dengan tartil maka akan mendapatkan syafaat pada hari Kiamat.
Dalam melahirkan para penghafal Al-Qur'an yang baik, di generasi-generasi saat tentunya perlu pembelajaran dan metode yang harus dipelajari oleh para penghafal Al-Qur'an.
Julisa salah satu guru di rumah Al Qur'an menyampaikan, salah satu, metode pembelajaran yang diterapkan di rumah Al Qur'an yakni dengan metode Ummi.
BACA JUGA:Sejak 2014, SOP Buntut Pak Kutar, Makanan Turun Temurun dari Keluarga, Dijamin Maknyus!!
Ada 7 tahap dalam proses pembelajaran metode Ummi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Apersepsi
3. Penanaman Konsep
4. Pemahaman Konsep
5. Latihan/Ketrampilan
6. Evaluasi
7. Penutup
Diketahui, Metode Ummi adalah salah satu metode membaca Al-Qur'an yang langsung memasukkan dan mempraktekan bacaan tartil sesuai kaidah ilmu tajwid dengan menggunakan pendekatan bahasa ibu yang menekankan kasih sayang dengan metode klasikal baca simak dan system penjamin mutu seperti Tashih, Tahsin, Sertifikasi dan lain-lain.
BACA JUGA:Menarik! Game Terbaru PS4 dan PS5 Rilis September, Ada Banyak Game Menarik Termasuk NBA 2K24
"Biasanya sebelum pembukaan, di kasih dongeng dulu, atau ice breaking dulu baru pembukaan. Misal, tepuk anak Sholeh, dan lain-lain," ujar Lisa, Rabu (6/9).
Nantinya, setelah pembukaan, Lisa mengatakan bahwa, akan ada murojaah terlebih dahulu.
"Misal kalau untuk jilid 2 tuh ada surah hafalan wajibnya, Al-Ma'un, al-kafirun, an-nasr. Kalau jilid 1, Al-lahab, Al-Ikhlas, al-falaq dan an-nas. Habis itu baru ke tahap 3 sampe ke 7," paparnya.
Dirinya berharap, agar segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Qur'an bisa menjadi lebih mulia.
BACA JUGA:Bagikan Masker di Sekolah, Pemkot Jambi Himbau Siswa Gunakan Masker saat Bersekolah
"Ramdhan, di dalam bulan itu Al-Qur'an turun, ramadhan jadi mulia, 17 Ramadhan, dihari itu Al-Qur'an turun, menjadi hari yang mulia (Nuzulul Qur'an), malam 17 Ramadhan, menjadi malam yg paling baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar)," jelasnya.
Kemudian, untuk generasi muda dan generasi yang akan datang dapat lebih dekat dengan Al Qur'an dan hadits sebagai pedoman dalam hidup.
"Harapannya semoga regenerasi hari ini, yang akan menentukan masa depan Indonesia, ketika pemudanya dekat dengan Al-Qur'an, yakin dan percaya bahwa bonus demografi akan menjadi kabar gembira untuk Indonesia kelak," tandasnya.