Rasa sakit atau penyakit fisik yang intens dapat mempengaruhi suasana hati seseorang dan menyebabkan kemarahan yang tiba-tiba.
7. Rasa Tidak Dihargai
Perasaan tidak dihargai atau tidak diperhatikan oleh orang lain bisa menjadi pemicu kemarahan. Orang sering merasa marah jika mereka merasa diabaikan atau tidak dihargai.
8. Pengalaman Trauma
Pengalaman trauma masa lalu dapat menyebabkan reaksi emosional yang tiba-tiba dan tidak terkendali. Trauma dapat meningkatkan kepekaan terhadap stimulus tertentu yang memicu kemarahan.
9. Perubahan Hormonal
BACA JUGA:Diteriakin Amin, Deklarasi Pasangan Capres dan Cawapres Anies - Muhaimin Resmi Terbentuk
Perubahan hormon dalam tubuh, seperti selama menstruasi atau menopause, dapat memengaruhi suasana hati dan menyebabkan perasaan kemarahan yang tiba-tiba.
10. Kecenderungan Genetik
Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk bereaksi lebih kuat terhadap emosi, termasuk kemarahan, dalam situasi tertentu.
Kemarahan tiba-tiba adalah pengalaman yang umum, dan alasan di baliknya dapat sangat beragam. Penting untuk diingat bahwa emosi ini adalah respons alami terhadap stimulus tertentu. Bagi banyak orang, mengidentifikasi penyebab kemarahan tiba-tiba dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan hubungan interpersonal yang sehat. Terapis atau konselor dapat membantu individu dalam mengatasi reaksi emosional yang tidak diinginkan atau berlebihan.