WASHINGTON, D.C. —
Berita seputar penyebaran virus corona di seluruh dunia sempat membuat ramuan tradisional empon-empon viral di media sosial. Ramuan ini dikatakan berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, terutama di saat sedang ada perebakan wabah corona ini.
Lantas, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan empon-empon?
“Empon-empon” adalah istilah yang dipakai untuk berbagai bahan baku dan rempah yang biasa digunakan untuk membuat minuman tradisional Indonesia jamu, seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur.
Sejak menyebarnya virus corona ini, presiden Indonesia, Joko Widodo, bahkan ikut mengonsumsi minuman empon-empon yang terdiri dari temulawak, jahe, serai, dan kunyit hingga tiga kali sehari.
“Sekarang karena ada (corona) saya minumnya pagi, siang, malam. Itu yang menyebabkan mungkin naik ya itu karena diminum enggak sekali tapi tiga kali,” kata Presiden Joko Widodo seperti dilansir di situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia belum lama ini.
Minuman tradisional ini pun kerap disuguhkan kepada para tamunya.
“Sekarang tamu-tamu saya kalau pagi, siang dan malam juga saya beri minuman itu. Bukan teh tapi saya ganti dengan temulawak, jahe, serai, kunyi campur jadi satu. Sudah,” lanjut Presiden Joko Widodo, dikutip dari laman yang sama.
Berdasarkan studi global yang diterbitkan ke dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine tahun 2018, bertajuk “Herbal beverages: Bioactive compounds and their role in disease risk reduction – A review” atau “Minuman herbal: Senyawa bioaktif dan perannya dalam mengurasi resiko penyakit – Ulasan" yang dilakukan oleh Anoma Chandrasekaraa dan Fereidoon Shahidib, minuman herbal adalah minuman yang terbuat dari bahan natural yang berasal dari tanaman, daun, akar, batang, buah, dan bunga.
Studi ini mengatakan, minuman herbal dikonsumsi sebagai bagian dari diet yang dapat meningkatkan anti-oksidan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Virus corona Merebak, Harga Bahan Baku Jamu Naik di Indonesia
Teuku Faris, 28, mengaku setiap hari konsumsi jamu racikan rumahan sejak pemerintah umumkan WNI yang positif corona. Kebiasaan baru itu ia lakukan secara kolektif sekeluarga.
“Saya sebenarnya tidak terlalu khawatir (dengan penyebaran virus), tapi ibu panik dan ingin kita tingkatkan daya tubuh,” ungkap pria yang bekerja di sebuah BUMN ini.
Seminggu terakhir Faris dan keluarga tidak pernah terlewat mengonsumsi ramuan jamu yang terdiri dari jahe, temulawak, kunyit, dan madu.
Mesti mengaku tidak sepanik ibundanya, Faris mengaku tingkatkan kewaspadaan, mengingat pekerjaan yang menuntutnya bermobilitas tinggi. Selain konsumsi jamu dan suplemen, Faris mengaku meminimalisir kontak sentuhan dengan benda-benda yang ada di tempat umum.