JEKTVNEWS.COM - Pada akhir pekan yang berlangsung dari 7 hingga 11 Agustus 2023, bursa saham Indonesia mengalami gejolak yang menarik perhatian. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan sebesar 0,40%, menembus angka baru sepanjang sejarah, yakni 6.879,979. Peningkatan ini terjadi setelah minggu sebelumnya IHSG berada di angka 6.852,842.
Tidak hanya IHSG yang mencatatkan pencapaian positif, tetapi juga nilai kapitalisasi pasar secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar meningkat sekitar 0,90%, mencapai angka Rp10.056 triliun dari sebelumnya Rp9.967 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam nilai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satu faktor yang memperkuat kinerja bursa adalah peningkatan rata-rata nilai transaksi harian. Dalam laporan resmi dari BEI, terungkap bahwa nilai transaksi harian meningkat sebesar 5,28%, mencapai Rp12,245 triliun dibandingkan dengan Rp11,631 triliun minggu sebelumnya. Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, mengakui adanya perubahan yang positif ini dalam keterangan tertulisnya. Namun, ada juga perubahan menarik dalam hal volume dan frekuensi transaksi.
BACA JUGA:6 Cara Mudah Menghapus Jejak Digital di Internet, Simak Ulasannya
Rata-rata volume transaksi mengalami penurunan sebesar 19,55%, menjadi 18,108 miliar lembar saham dari 22,507 miliar lembar saham minggu sebelumnya. Sedangkan frekuensi transaksi menurun sebesar 4,29%, mencapai 1.090.176 kali transaksi dibandingkan dengan 1.139.039 kali transaksi sebelumnya.
Investor asing juga memainkan peran penting dalam tren pasar saham Indonesia. Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp278,80 miliar. Sejak awal tahun 2023, investor asing telah melakukan nilai beli bersih sebesar Rp7,039 triliun, menunjukkan minat yang terus berlanjut dalam investasi di pasar saham Indonesia.
BACA JUGA:Manfaat Menari dengan Pasangan di Depan Umum Ternyata dapat Meningkatkan Keharmonisan
Selain saham, obligasi dan sukuk juga mengalami perkembangan yang menarik. Terdapat 70 emisi obligasi dan sukuk dari 50 emiten yang tercatat sepanjang tahun 2023, dengan total nilai mencapai Rp79,60 triliun. Dengan demikian, BEI mencatat 533 emisi obligasi dan sukuk dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp469,08 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 129 emiten.
Pada sisi lain, pencatatan beragam jenis Surat Berharga Negara (SBN) di BEI juga menjadi sorotan. Terdapat 191 seri SBN dengan nilai nominal mencapai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Selain itu, 9 emisi EBA senilai Rp3,13 triliun turut melengkapi ragam produk keuangan yang ditawarkan di pasar modal Indonesia.Secara keseluruhan, pasar modal Indonesia menunjukkan prestasi positif yang menarik selama pekan yang bervariasi.
Kinerja positif IHSG, pertumbuhan kapitalisasi pasar, dan aktivitas perdagangan yang meningkat menciptakan suasana yang dinamis di Bursa Efek Indonesia, mencerminkan ketahanan dan daya tarik pasar modal Tanah Air."