JAKARTA – Di balik kelesuhan ekonomi dunia akibat dampak virus corona atau Covid-19 ada yang diuntungkan. Yang saat ini melakukan investasi pada logam mulai alias emas, mendapat untung besar. Sebab harga emas terus merangkak naik.
Dalam sepekan terakhir, harga emas batangan terus bergerak naik. Pemicunya adalah meluasnya virus corona di ke sejumlah negara di dunia.
Sejak awal tahun, harga emas terus mengalami kenaikan, ditambah virus corona yang tidak segera teratasi. Pergerakan harga emas diprediksi bisa sebesar Rp900 ribu per gram.
Business Manager Indosuskes Futures Suluh Adil Wicaksono memperkirakan, harga emas akan terkerek naik sangat memungkinan terjadi dalam waktu dekat ini. Hal itu karena belum ada tanda-tanda virus corona teratasi.
“Besar sekali peluang harga emas Antam untuk pecahan 1 gram menyentuh level Rp900 ribu per gram dalam waktu dekat,” kata Suluh, kemarin (7/3).
Dia menjelaskan, satu faktor dominan pendorong kenaikan harga emas adalah merebaknya virus corona.
“Yang jadi pendorong kenaikan antara lain perkembangan korban virus corona yang masih bertambah, baik di Cina atau negara lain,” ujar dia.
Dia melanjutkan, imbas virus mematikan ini juga mengerek penurunan bunga acuan bank sentral AS (AS). Ke depan kemungkinan Fed Fund rate masih akan dipangkas usai penurunan 50 bps beberapa waktu lalu.
“Pemangkasan rate ini tentu bagus buat emas dan indeks saham,” ungkap dia.
Harga emas terkerek naik, menurut dia, juga akibat gejolak ekonomi dan kemungkinan resesi ekonomi sehingga emas menjadi investasi yang aman atau safe haven bersama Dolar Amerika Serikat
“Ketika harga emas saat ini sedang tinggi. Maka harga buyback sangat menarik untuk ambil keuntungan. Melepas sebagian emas fisik yang dimiliki karena sudah mendapatkan selisih yang signifikan,” jelas dia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, tekanan di pasar keuangan global telah menurunkan harga saham di berbagai pasar utama, yield US Treasury dan juga menurunkan sejumlah mata yang.
Hal itu memicu investor memindahkan dananya untuk invetasi emas yang dianggap bisa memberikan keuntungan yang lebih tinggi di tengah ganasnya virus corona.
“Mereka tarik, jual tunai dan masukkan ke emas. Ini kemudian jadi tekanan di pasar keuangan global hampir di semua negara,” ujar dia.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, kondisi pengalihan aset memang sebagai bentuk untuk mengamankan dana di pasar saham. Investor tak mau rugi sehingga memindahkan aset yang berisiko rendah.