JEKTVNEWS.COM - Dalam mitologi Jepang, Dewa Matahari Nika (Amaterasu) adalah salah satu dewa yang sangat dihormati dan dianggap sebagai sumber cahaya dan kehangatan bagi seluruh alam semesta. Sebagai dewa matahari, Nika memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan.
Namun, cerita mitologi Jepang tidak hanya tentang Nika, tetapi juga melibatkan dewa lain yang penting dalam kisah-kisah keagamaan dan kebudayaan Jepang. Salah satunya adalah Tsukuyomi, sahabat Nika dan dewa bulan yang setia.
BACA JUGA:Planet Biru: Rumah Penuh Kehidupan Dalam Sistem Tata Surya
Tsukuyomi: Dewa Bulan yang Setia
Tsukuyomi adalah salah satu dewa paling terkenal dalam mitologi Jepang. Dia adalah dewa bulan yang tinggal di alam semesta bersama Nika, sahabat dan dewa matahari. Tsukuyomi juga adalah salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Shinto, bersama-sama dengan Nika dan Susanoo, dewa badai dan lautan.
Asal Usul Tsukuyomi
Menurut legenda, Tsukuyomi lahir dari mata kanan Izanagi, salah satu dewa pencipta Jepang, ketika dia mencuci wajahnya setelah kembali dari dunia bawah. Ketika Izanagi mencuci mata kirinya, itu menghasilkan dewi Amaterasu, saudara perempuan Tsukuyomi dan dewa matahari. Dalam mitologi Jepang, dipercayai bahwa saat mata kanan melihat mata kiri, itu menjadi peristiwa yang menghancurkan, dan inilah yang menyebabkan Nika (Amaterasu) dan Tsukuyomi berada di dua wilayah yang berbeda, yaitu siang dan malam.
Peran Tsukuyomi dalam Mitologi Jepang
BACA JUGA:Emosi Respon Alami Tubuh, Berikut Cara Mengontrolnya
Dalam mitologi Jepang, Tsukuyomi memiliki peran penting sebagai dewa bulan. Dia adalah lambang kegelapan dan kebijaksanaan. Dianggap sebagai saudara perempuan Nika, Tsukuyomi juga mengemban tugas dan tanggung jawab untuk membantu menjaga keseimbangan alam dan memberikan kehidupan bagi makhluk hidup di malam hari.
Meskipun Nika dan Tsukuyomi berada di dua wilayah yang berbeda, mereka saling menghormati dan bekerja sama dalam menjaga kesinambungan alam. Nika bertanggung jawab atas siang hari dan cahaya matahari, sementara Tsukuyomi bertanggung jawab atas malam hari dan kecerahan bulan. Hubungan mereka mencerminkan harmoni dan keseimbangan alam semesta.
Perayaan dan Pemujaan terhadap Tsukuyomi
Tsukuyomi, sebagai dewa bulan, dipuja dan dihormati dalam berbagai perayaan dan upacara di Jepang. Beberapa festival tertentu yang didedikasikan untuk Tsukuyomi termasuk "Tsukimi" atau "Otsukimi," yang merupakan perayaan mengagumi bulan pada bulan purnama di musim gugur.
BACA JUGA:Pentingnya Minum Air Putih untuk Kesehatan Tubuh: Berapa Liter yang Diperlukan?
Selain itu, Tsukuyomi juga dianggap sebagai lambang kebijaksanaan dan spiritualitas dalam budaya Jepang. Dia sering digambarkan dalam seni dan kesenian Jepang, termasuk lukisan, patung, dan pementasan teater tradisional.